TUNARUNGU
Apa itu tuna rungu?????
Menurut Donald
F. Mores (1978:3) dalam Somad dan Herawati (1996:26) tunarungu adalah istilah
umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai berat.
Digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar. Hallahan & Kauffman (1991:266)
dan Hardman, et al (1990:276) mengemukakan bahwa orang yang tuli (a
deaf person) adalah orang yang mengalami ketidakmampuan mendengar, sehingga
mengalami hambatan dalam memproses informasi bahasa melalui pendengarannya
dengan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar (hearing aid).
Sedangkan orang
yang kurang dengar (a hard of hearing person) adalah seseorang
yang biasanya menggunakan alat bantu dengar, sisa pendengarannya cukup
memungkinkan untuk keberhasilan memproses informasi bahasa, artinya apabila
orang yang kurang dengar tersebut menggunakan hearing aid, ia masih
dapat menangkap pembicaraan malalui pendengarannya.
Secara
terminologi lain oleh uden (1977) di dasarkan pada saat terjadi ketunarunguan
yang dikaitkan taraf penguasaan bahasa, yaitu tuli pra bahasa ( per lingually
deaf), yaitu ketunarunguan yang diperoleh sebelum dikuasainya suatu bahasa (
< 1-6 thn) dan tuli purna bahasa ( post lingually deaf ) yaitu ketunarunguan
yang diperoleh setelah menguasai suatu bahasa dimana penyandang telah
menerapkan suatu system lambing di lingkungannya.
klasifikasi tunarungu
Klasifikasi secara etiologis
Yaitu pembagian berdasarkan
sebab-sebab, dalam hal ini penyebab ketunarunguan ada beberapa faktor :
1. Pada saat sebelum
dilahirkan (prenatal)
·
Gen / keturunan
yang dibawa salah satu orangtua yang menderita tunarungu.
·
Penyakit yang
diderita ketika ibu mengandung, seperti penyakit rubella, morbilli.
·
Karena keracunan
obat-obatan pada saat ibu mengandung.
2. Pada saat kelahiran (post natal)
·
Kekurangan
oksigen pada system syaraf pusat.
·
Kelahiran yang
dihalangi
·
Kelahiran yang
dipaksa
·
Penggunaan alat
yang salah
·
prematuries
3. Pada saat
setelah kelahiran
· Malnutrisi
· Penyakit
· Kekurangan Oksigen
· Kecelakaan / Ruda Paksa
Klasifikasi tunarungu menurut tarafnya
sebagai berikut :
·
Kelompok I :
kehilangan 15-30 db, mild hearing losses
(tunarungu ringan)
·
Kelompok II :
kehilangan 31-60 db, moderate hearing
losses (tunarungu sedang)
·
Kelompok III :
kehilangan 61-90 db, severe hearing
losses (tunarungu berat)
·
Kelompok IV :
kehilangan 91-120 db, profound hearing
losses (sangat berat)
·
Kelompok V :
kehilangan > 120 db, total hearing
(total)
Adapun klasifikasi berdasarkan saat terjadinya yaitu
bawaan dan setelah lahir. Serta berdasarkan tempat kerusakan yaitu tuli
konduktif dan tuli sensoris. Tuli konduktif adalah kerusakan telinga luar dan
tengah sementara tuli sensoris adalah kerusakan pada bagian dalam telinga.
Aspek perkembangan tunarungu
a. Kognitif
Perkembangan
kognitif adalah perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan
kemampuan / kecerdasan otak anak. Kognisi merupakan perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, kesengajaan, dan keyakinan ( Syah, 2003).
Piaget ( yusuf,
2004 : 6) membagi tahap perkembangan kognitif dalam 4 tahap :
1. sensorimotor, 2. Praoperasional, 3. Operasi
konkrit, 4. Operasi formal. Pada anak normal perkembangan kognitif secara
potensi sama dengan anak normal hanya yang membedakan adalah tingkat kemampuan
berbahasanya yang akan menghambat intelegensinya.
b. Motorik
Perkembangan
motorik adalah proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan aneka
ragam ketrampilan fisik (motor skill).
Perkembangan ini akan berjalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan
berkesinambungan dimana gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi, dan tidak
terampil kea rah penampilan ketrampilan motorik yang kompleks dan terorganisasi
dengan baik ( Corbin, 1980).
c. Emosi
Perkembangan
emosi adalah perkembangan yang berkaitan dengan keuletan, kesabaran, dan
ketabahan menghadapi masalah. Pada anak tunarungu perkembangan emosinya sangat
labil karena terhambatnya perkembangan bahasanya sehingga berdampak pada
keinginan yang dia rasakan.
d. Sosial
Perkembangan
sosial adalah proses perkembangan kepribadian seseorang sebagai anggota
masyarakat. Perkembangan ini sangat penting karena anak tunarungu akan tumbuh
di lingkungan masyarakat sehingga memerlukan suatu pemahaman kepada masyarakat
bahwa mereka sama dengan anak normal lainnya.
e. Kepribadian
Perkembangan
kepribadian adalah keseluruhan sifat dan sikap pada seseorang yang menentukan
cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Perkembangan
ini dimulai dari peran serta orangtua dalam mendidik sang anak supaya dapat
berkembang secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar